JANGAN MINDER KULIAH DI KAMPUS SWASTA, INILAH 10 ALASAN WAJIB BANGGA DENGAN KAMPUS UMP
Ada sebuah dialog antara ayah dengan putra kesayangannya di sebuah
kampung terpencil di Bumi Tambora. Disebut kampung terpencil karena kampung itu
baru dibuka dengan membuka hutan setelah adanya instruksi dari Bupati Dompu tahun
90-an. Ngenesnya, listrik masuk kampung baru ada akhir tahun 2018. Terbayang
betapa gelap gulitanya ketika matahari sedang tidak menampakkan wajahnya.
Jikalau beruntung, jutaan bintang yang menghiasi langit sebagai pemudar sepi.
Hal itu membuat sosok lelaki muda berfikir untuk keluar dari kondisi
keterbatasan itu. Lalu dia menuliskan sebuah nama dengan gelar yang akan ia
peroleh kelak. Sang ayah pun mengetahuinya, lalu segera menanyakan kepada putranya
itu.
Ayah: Nak, apakah kamu serius untuk kuliah? (sembari
melihat tulisan di meja belajar yang bertuliskan nama dan gelar anaknya)
Anak: Serius yah. Aku mau mengubah nasibku dengan cara
kuliah
Ayah: Kalau begitu, ayah akan membantu biaya kuliah
kamu. Semoga doamu dikabulkan
Anak: Aamiin Yaa ALLAH. Terima kasih ayah…
Dengan semangat yang membara bak magma yang bergejolak di perut bumi,
anak itu merantau ke pulau yang terkenal dengan 1000 masjid. Tekadnya hanya
satu yaitu kuliah. Namun ada tragedi yang menimpanya. 2,5 juta raib karena ulah
oknum dosen yang menjanjikannya masuk ke kampus negeri favorit. Rasa berkecamuk
di dada ibarat dentuman-dentuman siap meledak bak bom berjatuhan di Bumi
Palestina. Dia kecewa lantaran tak jadi kuliah dan uangpun raib. Padahal uang
itu hasil jerih payah orang tuanya dari berladang jagung yang hanya panen 1
tahun sekali dengan mengandalkan air hujan saja. Tapi nasi sudah menjadi bubur,
tak ada hitam di atas putih pula. Namun, ambisi untuk melanjutkan pendidikan
lebih tinggi masih membara dalam jiwa anak itu. Setelah gagal masuk kampus
negeri, dia masuk ke kampus swasta milik Muhammadiyah hingga mendapatkan
beasiswa.
Persepsi Masyarakat Tentang Kampus Swasta
Kuliah di kampus swasta mungkin bukan impian sebagian besar orang tua di
Indonesia, termasuk ayahku. Karena aku hanya diperbolehkan untuk mengenyam
pendidikan dari SD hingga Kuliah dengan status negeri. Ternyata bukan hanya
ayahku saja, tapi anggapan banyak orang tua bahwa kampus swasta adalah kampus “nomor
dua” dengan biaya kuliah yang mahal. Bahkan ada yang meremehkan kualitas
lulusannya. Kamu wajib tahu bahwa adanya
perbedaan nilai IPK yang disyaratkan oleh beberapa perusahaan dalam merekrut
calon karyawannya dari lulusan kampus negeri dengan kampus swasta beserta
akreditasinya. Tapi tidak semua perusahaan kok.
Pernah juga aku mendengar obrolan di sebuah tempat kerja. Intinya
membandingkan kualitas lulusan kampus swasta dengan kampus negeri. Padahal
sekarang banyak kampus swasta terakreditasi minimal B sudah melahirkan lulusan berkualitas.
Seperti halnya dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Selama aku hidup di
Purwokerto tahun 2008 hingga 2015 banyak perubahan spektakuler. Apalagi tahun
2018, aku mendengar banyak kejutan dari kampus ini, karena aku mengikuti
perkembangan informasi di website https://www.ump.ac.id.
Rektorat UMP. Sumber: https://www.ump.ac.id
Aku memang bukan lulusan UMP, namun ada kegiatan mahasiswa yang aku
ikuti hingga membuatku sering beraktifitas di kampus ini. Kamu tahu Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)? Organisasi resmi dibawah naungan Muhammadiyah ini
wajib ada di kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Bahkan beberapa kali aku
menginap di kampus ini ketika ada kegiatan IMM.
Teruntuk kamu yang masih kuliah dan alumni UMP, kamu wajib bangga dengan
kampusmu. Aku saja sebagai tetangga kampus kamu sangat bangga, masa kamu tidak?
Berikut 10 Alasan Wajib Bangga dengan Kampus UMP
1.
PTS Terbesar di Jawa Tengah Bagian Barat
PTS terbesar di Jawa Tengah bagian timur adalah Universitas Muhammadiyah
Surakarta, dan UMP menjadi PTS terbesar di Jawa Tengah bagian barat. UMP
menempati peringkat ke-2 PTM terbaik di Jawa Tengah, dan peringkat ke-6 di
Indonesia. Ini baru salah satu kebanggaan kamu yang kuliah di UMP. Ingin aku
ulas lebih lanjut tentang UMP agar kamu semakin bangga?
UMP peringkat ke-6 di Jawa Tengah. Sumber: https://www.ump.ac.id
2.
Alumni UMP Jadi Orang Hebat
Tak diragukan lagi bahwa alumni UMP telah jadi orang hebat hampir dalam
semua aspek (politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, dan
keamanan). Salah satunya Brigadir Teguh Riyanto yang menjadi Polisi Teladan
2017 dan menjadi desainer stand terbaik dalam Purbalingga Expo 2017. Ide-ide
kreatifnya muncul karena dulu mengikuti organisasi di UMP.
Brigadir Teguh Riyanto ketika menerima penghargaan
Sumber: http://rri.co.id/post/berita/478595/feature/seorang_brigadir_polisi_alumni_hebat_ump_juara_1_polantas_teladan.html
Sumber: http://rri.co.id/post/berita/478595/feature/seorang_brigadir_polisi_alumni_hebat_ump_juara_1_polantas_teladan.html
3.
UMP Makin
Mendunia
UMP
semakin terdengar gaungnya di kancah internasional. Kerjasama dengan beberapa
kampus luar negeri kian terasa. Seperti Program Student Exchange, Summer Course, KKN Internasional. Peluang ini
dapat dijadikan untuk membuka kerjasama lainnya demi menunjang kemajuan UMP.
Dan aku semakin takjub.
4.
Penawaran
Beasiswa yang Menggiurkan
Dengan semangat memajukan pendidikan, kiprah UMP dalam hal pemberian
beasiswa patut diacungi 2 jempol. Anggarannya ada dan sudah terbukti. Beasiswa
UMP antara lain beasiswa: fakir miskin, yatim, gratis mendaftar di UMP, kuliah
S3 bagi dosen, short course, student exchange, hafidz
Qur’an, dan kader muhammadiyah. Untuk kamu yang ingin kuliah di UMP dengan
beasiswa atau sudah jadi mahasiswa UMP, pelajari baik-baik di https://www.ump.ac.id ya…
Devita Elsanti raih beasiswa short course di Inggris. Sumber: https://ump.ac.id/Berita-1352-Kisah.Dosen.UMP.Raih.Beasiswa.Short.Course..di.Inggris.html
5.
Geliatnya
Organisasi Mahasiswa Formal dan Non Formal
Tak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa dan organisasi ibarat sebuah
pasangan hidup. Mereka yang jenuh dengan aktivitas kuliah, ingin mengasah
potensi diri, atau ingin belajar politik, maka organisasi adalah tempatnya. UMP
banyak menawarkan pilihan organisasi formal maupun non formal. Organsasi formal
antara lain: BEM, DEMA, IMM, dan UKM. Namun banyak juga organisasi non formal
yang ada di UMP, seperti organisasi pergerakan mahasiswa. Mahasiswa dibebaskan
untuk mengikuti organisasi yang mereka inginkan. Kuliah tanpa berorganisasi itu
ibarat minum teh tanpa gula. Gak ada manis-manisnya gitu.
Info menariknya, IMM UMP sering masuk media karena mengadakan aksi di
jalan. Karena demokrasi itu dilindungi oleh UUD pasal 28. Asalkan sesuai
prosedur, jadi tak ada masalah.
6.
Banyak
Mahasiswa dan Dosen Berprestasi Baik Nasional maupun Internasional
Kalau ditelusuri rekam jejak digital, banyak mahasiswa dan dosen UMP yang
berprestasi tingkat nasional maupun internasional. Juara tersebut antara lain:
Juara III Kempo tingkat Nasional, Juara II Macapat tingkat Nasional, Duta
Mahasiswa UMP, Duta Genre Banyumas, dll. Begitu pula dengan dosen UMP bernama
Novi Haryanti yang jadi Duta Bahasa Negara. Info lebih lanjut, silakan cek di
rekam jejak digital ya…
Novi Haryanti, Staff UMP yang jadi Duta Bahasa Negara Sumber: https://suryagemilangnews.com/ini-dia-novi-haryanti-staf-ump-jadi-duta-bahasa-negara/
7.
Terletak
tak jauh dari Lokawisata Baturaden dan Gunung Slamet
Aku pernah jadi Tour Guide
saudara dan teman-temannya dari Jakarta hanya untuk piknik ke Baturaden.
Rupanya pesona Baturaden telah menghipnotis kaum urban di Jakarta. Mereka yang
jenuh dengan aktivitas kantor, maka mereka akan mencari kepuasan otak. Begitu
pula dengan mahasiswa yang sedang jenuh dengan aktivitas kuliah dengan tugas
hingga laporan setumpuk membuat mereka mencari “pelarian” ke Baturaden. Walaupun
sekedar menikmati secangkir kopi panas dengan mendoan hangat di tepi Curug Telu
mampu menghilangkan penat. Apalagi jika kakimu dimanjakan dengan pijat refleksi
yang dibaluri belerang sambil berendam air hangat. Hmm, nikmat sekali.
8.
Tumbuhnya
Inovasi di Kalangan Mahasiswa
Kalau bicara inovasi, tak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa UMP memang
jagonya. Media telah memberitakan keberhasilan mereka. Seperti inovasi beton
ramah lingkungan besutan 3 mahasiswa Fakultas Teknik telah mengantarkan mereka
jadi juara II Nasional. Belum lama ini, mahasiswa Fakultas Pertanian membuat
inovasi es krim dari ubi jalar. Es krim Patatas namanya. Jangan khawatir karna
semua bahan terbuat dari produk alami. Dan UMP masih terus mengembangkan
inovasi lainnya.
Inovasi beton jadi juara 2 nasional
Sumber: https://satelitpost.com/regional/beton-berbahan-limbah-antar-mahasiswa-ump-juara-nasional
Sumber: https://satelitpost.com/regional/beton-berbahan-limbah-antar-mahasiswa-ump-juara-nasional
9.
Kampus
Nuansa Islami
UMP adalah kampus nuansa islami. Ada peraturan khusus bagi civitas
akademika UMP. Peraturan itu terpampang nyata, bukan hanya dalam bentuk
tulisan, tapi dengan gambar yang terpasang di sudut kampus. Bunyi peraturan itu
salah satunya untuk mahasiswi wajib berpakaian sopan dengan menggunakan
kerudung yang menutup dada, memakai rok, dan tidak berpakaian ketat. Aku pernah
kena tegur dari teman-teman mahasiswa karena aku pakai celana ketat. Duh, betapa
sedihnya aku.
10.
Sering Mengadakan Kuliah Umum Gratis dengan Mendatangkan Tokoh-Tokoh
Terkenal
Kuliah Umum menjadi sebuah ajang untuk bertukar energi positif dalam suasana
global. Apalagi dengan mendatangkan tokoh-tokoh terkenal di Indonesia. Aku beberapa
kali mengikutinya.
9 Februari 2019, Pak Muhadjir selaku Mendikbud
memberikan kuliah umum di UMP tentang Masa Depan Pendidikan Indonesia di Era
Revolusi Industri 4.0. Hadirnya tokoh-tokoh terkenal dalam kuliah umum menjadikan
magnet bagi kaum milenial yang belum mengenal UMP jadi penasaran. Ini sebagai
salah satu ajang promosi kampus yang spektakuler.
Dengan melihat perkembangan kampus #umpmakinmendunia,
maka aku berfikir bahwa #umppilihanku
dan pilihan masyarakat dalam mengasah potensi diri. Hello guys, #startheregoanywhere. Syukur-syukur aku bisa mengabdi di UMP dengan
menjadi dosen. Ya, itu impianku sejak aku mau melanjutkan jenjang pendidikan S2
hingga aku lulus S2.
Sumber: https://deskgram.net/explore/tags/gerakanpencerahan
Kalau kata founding father
Muhammadiyah, Eyang Ahmad Dahlan,”Muhammadiyah
pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena
itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah terus menjalani dan menempuh
pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di mana dan ke mana
saja. Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah
master, insinyur, dan (profesional) lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah
itu”. Dikutip dari tulisan Prof. Munir Mulkan tahun 2007 dalam buku
berjudul Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Aku yakin bahwa #umpmakinmendunia
jika mengikuti pesan Eyang Ahmad Dahlan. Terbukti bahwa semakin banyak
warga Muhammadiyah yang menempuh pendidikan lebih tinggi kemudian kembali
kepada Muhammadiyah. Dan pada akhirnya bahwa Muhammadiyah untuk kemajuan
Indonesia.
Komentar