MENUJU DUSUN MEDAS BENTAUR YANG BERDAULAT PANGAN DAN PASAR



(Motivation Letter ini ditulis sebagai persyaratan untuk mengikuti Program YOUCAN EMPOWER yang diadakan oleh YOUCAN Indonesia pada tanggal 23-27 Februari 2017 di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat dengan bidang yang saya pilih adalah bidang Ekonomi).


Sektor pertanian merupakan sektor yang paling mendasar dalam hajat hidup manusia di bumi. Manusia akan mati jika tak ada sumber pangan, sedangkan sumber pangan masih baik-baik saja walau tak ada manusia. Prinsip ini seharusnya menjadi prinsip dasar untuk tetap bergiat di sektor pertanian dengan menjaga keseimbangan alam. Ketersediaan pangan yang tak berimbang dengan keberadaan manusia di bumi membuat harga pangan mahal. Akibatnya kebutuhan gizi manusia belum mampu dipenuhi. Ketersediaan pangan merupakan tanggungjawab bersama.
Dusun Medas Bentaur adalah sebuah dusun yang berada di dalam kawasan administratif Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian di sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, dan jasa termasuk buruh proyek dan perkebunan. Menurut info dalam website Youth Center to Act For Nation, Dusun Medas Bentaur merupakan lokasi yang ramai untuk balapan sepeda karena topografi yang mendukung. Peluang yang menjanjikan untuk melakukan wirausaha mandiri di sekitar lokasi tersebut. Apalagi wirausaha dari hasil produksi pangan yang dihasilkan dari dusun tersebut. 
Permasalahan yang dihadapi oleh para penduduk disana adalah: 1) Rendahnya tingkat pendidikan, 2) Infrastruktur pendidikan yang belum memadai, 3) Belum maksimalnya pemanfaatan lahan untuk sektor pertanian, 4) Belum adanya pasar khusus yang menampung hasil produksi, 5) Rendahnya kualitas pendampingan kepada para petani, 6) Kurangnya akses informasi dan pasar. Informasi ini didapatkan sebagian dari website penyelenggara kegiatan ini. Permasalahan seperti ini akan bisa teratasi dengan sebuah konsep Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang. Bidang Ekonomi akan menjadi kajian utama saya, karena saya tertarik dan mempunyai pengalaman dalam pendampingan petani gula kelapa.
70% lahan Nusa Tenggara Barat adalah lahan kering, dan baru 30% digarap secara serius. Melihat topografi Dusun Medas Bentaur, maka berpotensi untuk melakukan budidaya tanaman dibawah tegakan pohon seperti: umbi-umbian, jahe-jahean, palawija, dan tanaman yang berpotensi lainnya. Kecamatan Gunung Sari memiliki 10 bendungan dengan kondisi 5 baik dan 5 rusak. Target yang ingin saya capai disini adalah memberikan pengetahuan kepada penduduk untuk sebuah Dusun Medas Bentaur Menuju Sosio Entrepreneurship Berbasis Agroforestry.  Keinginan ini akan terwujud jika ada kesepemahaman antara pendamping petani, petani, pasar, dan pemerintah, karena tak bisa berjalan sendirian.
Saya ingin mengaplikasikan pengalaman saya selama 3 tahun mendampingi petani gula kelapa di Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Tahun 2012-2015, saya bergabung ke sebuah Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup di Kota Purwokerto, Provinsi Jawa Tengah yang fokus pada pendampingan petani dan kaum miskin kota. Berawal dari sebuah program penguatan petani gula kelapa yang masih bisa bertahan selepas program berhenti, karena adanya gabungan kelompok petani gula kelapa sudah mendirikan koperasi.
Pengalaman saya, faktor pendekatan Heart to Heart People dan Live In di dusun akan menentukan keberhasilan program yang akan dijalankan. Kita akan mengetahui karakter tiap penduduk yang akan kita dampingi. Setelah mereka merasa nyaman, maka dengan mudah kita akan menjalankan program. Program YOUCAN EMPOWER ini dilaksanakan selama 5 hari, maka butuh energi ekstra dan waktu 5 hari yang dapat termanfaatkan dengan baik. Jenis pendampingan petani yang kreatif dan menghasilkan.
Pembentukan kelompok tani menjadi basis pertama dalam sebuah posisi tawar. Kelompok tani akan kuat jika ada daya juang yang tinggi dari petani itu sendiri. Keberadaan kelompok tani akan diakui jika sudah berbadan hukum. Biasanya setiap dusun ada sebuah kelompok tani, jika dusun itu bergiat dalam sektor pertanian dan tingkat desa ada GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani). Kelompok tani akan dibagi menjadi 2 yaitu kelompok tani pria dan kelompok tani wanita. Kelompok tani pria bertugas untuk sektor pertanian dan perkebunan, sedangkan kelompok tani wanita bertugas untuk sektor perdagangan. Kerjasama antara suami-isteri petani akan membuat usaha yang dijalankan menjadi berkah. Hal ini seperti pengalaman yang telah saya jumpai sewaktu saya menjadi pendamping petani.
Keberadaan Pasar juga akan mempengaruhi suatu harga pangan. Selain Program OVOP (One Village One Product), Program OVOM (One Village One Market) juga penting. Manfaat pasar, selain untuk memangkas jalur distribusi, juga merupakan tempat untuk interaksi sosial diantara penduduk setempat dengan pendatang. Demikianlah ide-ide besar saya dan semoga ide saya ini mampu membantu kehidupan penduduk Dusun Medas Bentaur, penduduk lainnya, dan para pembalap sepeda.

Komentar

Postingan Populer