Subiyakto Tjakrawerdaya: Berkelompok dan Berkoperasilah
Sosok tinggi tegap,
ramah, dan murah senyum ini cukup dikenal masyarakat terutama dalam memajukan
perkoperasian dan usaha kecil di Indonesia. Siapa lagi kalau bukan DR. Subiakto
Tjakrawerdaya, Menteri Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil tahun 1993-1998 yang
kini duduk sebagai Sekertaris Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri). Semangat
juangnya dalam memajukan kesejahteraan rakyat kecil kita acungi jempol, karena
di usia yang tak lagi muda ini beliau masih eksis.
17 Januari 2013 dalam
keadaan sakit, beliau sanggup mengisi Kuliah Umum yang diadakan oleh DPD IMM
Jawa Tengah yang berlokasi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Kuliah Umum
yang terkesan singkat ini mampu menghipnotis audiens untuk menimba ilmu ekonomi
lebih dalam. Tema yang diangkat adalah “Kepemimpinan
Berbasis Konstitusi”.
Menurut beliau, kita
tidak perlu menganut dan mempelajari teori-teori ekonomi barat. Teori ekonomi
kita yang berasaskan Pancasila lebih pro rakyat. Sistem demokrasi kita beda
dengan sistem demokrasi asing. “Kita mempunyai pandangan sendiri dalam sistem
demokrasi yang ditegaskan pula dengan pernyataan Bung Hatta waktu itu”, ucap peraih
Penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana tahun 1999 ini. Beliau menegaskan
bahwa membangun Indonesia ini dengan dua cara yaitu demokrasi politik dan
demokrasi ekonomi. Pelajari baik-baik tentang kedua demokrasi tersebut, itulah
pesan beliau.
Kepemimpinan berbasis
konstitusi ini dituangkan dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Dikatakan bahwa Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum Koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (Insan
Koperasi, 2008).
Mahasiswa dengan
lantangnya berkata “Hukum di Indonesia ini cacat”. Ada juga yang berkata
“Indonesia ini berjalan di jalan yang salah. Tapi saya yakin diantara kita
pasti ada sosok pemimpin yang mampu membawa Indonesia ke jalan yang benar”. DR.
Subiakto Tjakrawerdaya pun memantapkan opini mereka dan yakin bahwa Indonesia
mampu keluar dari belenggu kemiskinan.
Gagasan-gagasan beliau
tertuang dalam program POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) dibawah naungan
Yayasan Damandiri. Berhubung terbentur skope yang luas, maka gagasan-gagasan
beliau tertuang dalam bentuk konsep-konsep melalui sidang-sidang MPR dan
sebagian besar telah menjadi rekomendasi kepada presiden. Kini Yayasan
Damandiri menyalurkan dana 2 juta perbulan kepada masyarakat miskin dalam
mengembangkan usahanya.
Kerja keras dan cerdas
merupakan kunci sukses beliau. “Etos kerja saya adalah untuk menghasilkan yang
terbaik,” tandas pria berbadan tinggi besar yang tetap smart di usia yang
terbilang memasuki usia senja. Subiakto memang dikenal sebagai lelaki yang
memiliki etos kerja cukup tinggi
Menengok jauh ke
masyarakat diwujudkan dengan program POSDAYA melalui bidang Kesehatan,
Pendidikan, Ekonomi, dan Lingkungan. Program ini di maksudkan agar kehidupan
masyarakat kecil semakin sejahtera dengan didukung oleh Perguruan Tinggi
melalui Kuliah Kerja Nyata dan PEMDA. BRI ditugaskan untuk melayani usaha mikro
kecil dan menengah. Kenyataan di lapangan, POSDAYA belum mampu membentuk
masyarakat yang di inginkan karena terbentur dana. Jika masyarakat, perguruan
tinggi, pemerintah, dan swasta saling kerjasama, maka POSDAYA akan terwujud
seperti apa yang kita harapkan.
Masyarakat miskin jaman
dahulu dengan jaman sekarang berbeda jauh, lebih menderita masyarakat miskin
jaman sekarang. Solusi yang beliau tawarkan adalah berkelompok dan
berkoperasilah dengan di dukung oleh pemerintah daerah. “Bergotong-royong,
kerja keras dan cerdaslah, karena kita bukan Superman”, ucap pria kelahiran
Cilacap ini. Keinginan beliau, semoga koperasi di Indonesia berkembang seperti
saat beliau menjabat sebagai Menteri Koperasi.
Program yang akan
dikembangkan adalah Sistem Ekonomi Biru. Ekonomi biru
dianggap sebagai paradigma baru perekonomian di Indonesia karena bersentuhan
dengan pelestarian lingkungan. Aspek ini selaras dengan perencanaan
pembangunan di sektor laut dan pesisir. Mimpi pun digembar-gemborkan bahwa
pengelolaan laut berikut pesisir sebagai basis ekonomi biru mampu menjadi
jembatan emas pembangunan nasional (Muslim, 2012). Jika POSDAYA dan Blue Economy berjalan lancar, maka
ekonomi Indonesia akan semakin maju.
Rujukan:
Insan
Koperasi. 2008. Koperasi: Sokoguru Ekonomi Indonesia?. http://berkoperasi.blogspot.com
Komentar